Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Naungan CintaNya

Gambar
Ingin seperti halnya Abu Husein Al-Nury.. Yang senantiasa di ”Selimuti Cahaya” kemanapun ia melangkah.. Sedangkanlah aku tidaklah ada.. Bukan sesuatu yang sungguh berada.. Didunia ini, ataupun dunia berikutnya… Bukan keturunan Adam dan Hawa.. Atau cerita asal muasal yang lainnya.. Tempatku tidaklah bertempat.. Suatu jejak yang tidak berjejak.. Bukan tubuh ini ataupun sang jiwa.. Aku kepunyaan Yang Tercinta, Telah kulihat, kedua dunia adalah satu.. Yang awal dan akhir.. Yang tersebut, dan telah terketahui.. Maka tak ada lagi yang lebih indah.. Dan lebih kucintai didunia ini.. Yang melebihi kecintaanku KepadaNya ^_^ Tahukah mengapa ?? Iyaa, Karna hati ini tlah berPaut pada “Naungan CintaNya”. *18/04/16

NikmatNya “ini”

Gambar
"Ini" Adalah nama lain dari "kesendirianku bersama Dzat", tak seorang pun memahami apakah “ini” diterimaNya ataupun “ini” juga tak menerima siapapun.  "Ini" yang sebenarnya bukanlah mengenai dunia ataupun akhirat, apalagi mengenai Agama, Al-Qur’an dan Al-Hadits. “Ini” adalah tentang arsiran. Arsiran yang di implementasikan dari sebuah Keagungan sketsa rasa.  Secara lebih merinci, “ini” adalah mematikan dirimu dari dirimu, dan menghidupkan dirimu bersamaan denganNya. Dan rasa “ini” tak ubahnya batu yang keras menjadikan lembut bagaikan keju, tak ubahnya sulutan dari kobaran api yang menjadikan cahya malam yang indah nan menyenangkan. Satu kata NikmatNya “ini” #Sufistik   (15 April '16)

HeningNya itu RomantisNya

Gambar
Hening, lain dari biasanya.. Ku bayangkan diriku.. Tidur dipelupuknya malam..nan tenggelam dalam mimpinya.. Jika esok masih bersua..entah siapa mengetuk pintu.. Aku terbangun dan tak mendapati diriku lagi.. Malam ini tak ada yang sanggup kulakukan, Kecuali, hanya membuka jendela dan menatap kekosongan hingga langit terpejam dengan tenangnya.. Ku berusaha keras mengingat diriku.. Tapi yang kutemukan hanya IA (IA Yang Maha Romant*s) #Sufistik 15/04/16

Sajak Catatan Usang

Gambar
Di malam yang kian temaram, kutoreh kan aksara diri ini dalam sebuah catatan usang yang tak mungkin akan dibuka setelah semuanya berlalu dalam hidupku. Kuukir kata-kata ini agar jalan yang telah kutentukan mempunyai catatan untuk tersimpan. Meski tak rapi seperti sebait puisi akan tetapi ini menjadi penyejuk hati dikala mengakhiri. Apa pun yang aku tuliskan ini berarti bagi pribadi serta nurani diri. Aku hanya tau bahwa duka bukanlah asa yang harus dituntun sepanjang perjalanan hidup, akan tetapi itu adalah obat dari rasa bahagia yang akan ada dan hadir dalam hidup manusia. Tak ada yang sia-sia terhadap apa kita alami, tak ada henti dari derap kaki yang pasti melangkah sebelum kita mati. Mencari, mengamati dan mempelajari adalah bahagian dari apa yang akan kita alami dibumi, namun dibalik itu ada arti yang harus kita gali tanpa henti, itu sebab hidup pastikan akan mati dan kembali... Terimakasih untuk kalian semua n_n) 13/04/16