[Herpetology] Analisys of Classis Reptilia: Ordo Crocodylia

Classis Reptilia: Ordo Crocodylia 

Ciri-ciri Familia Crocodylidae adalah moncongnya meruncing dengan bentuk yang hampir segitiga dan pada saat mengatup, kedua deret giginya terlihat dengan jelas. Kedua tulang rusuk pada ruas tulang belakang pertama bagian leher terbuka lebar. Terdapat pula baris tunggal sisik balakang kepala yang melintang yang tidak lebih dari 6 buah di bagian tengkuk. Crocodylidae berukuran dari yang paling kecil (Osteolaemus tetraspis) hingga berukuran paling besar yang paling besar (Crocodylus porosus, panjangnya mencapai 6,1 m). cirri-cirinya yang lain adalah tungkai depan yang kecil dan lemah serta tungkai belakang yang kuat. Sisik dorsal tersusun atasosteoderm yang menutupi bagian leher dan punggung. Semua Crocodylidae memiliki tubuh memanjang dengan ekor yang panjangnya hampir sama dengan ukuran tubuh. Ekornya berotot dan memipih karena digunakan untuk berenang. Adaptasi kehidupan air antara lain hidung, katub pada telinga, membrana nictitans dan katub glottis pada tenggorokan. Penglihatan, pendengaran dan penciuman pada buaya ini berkembang dengan baik. Giginya dapat tumbuh kembali tiap kali tanggal dengan perlekatan tipethecodont. Umurnya bisa mencapai 70-80 tahun (Grzimek, 2003).
Berikut beberapa spesies anggota Familia Crocodylidae yang ada di Indonesia adalah :
1.       Crocodylus novaeguineae
Spesies yang  sering disebut sebagai Buaya Irian ini dibedakan dengan buaya yang lain berdasrkan  ukuran sisiknya yang lebih besar, terutama sisik ventralnya. Sisik belakang kepalanya berjumlah 4-7 buah. Sisik D.C.W (Double Crest Whorl) sejumlah 17-20 pasang, sedangkan Sisik S.C.W (Single Crest Whorl) berjumlah 18-21 buah. Jumlah sisik ventral terdiri atas 23-28 baris dari depan ke belakang. Ukuran maksimum dapat mencapai 3350 mm untuk jantan dan 2650 mm untuk betina (Iskandar, 2000).
Pada waktu akan bertelur, betina akan membuat sarang dan bertelur pada awal musim kemarau, hal ini berlawanan dengan Crocodylus porosus. Telur–telur ini dijaga oleh induk sampai mereka dapat mencari makanan sendiri. Buaya-buaya ini menempati habitat yang sama dengan buaya air tawar di Indonesia Barat dan dijumpai sampai ke pedalaman dengan persebaran meliputi Irian sebelah utara, mulai dari daerah DAS Memberamo, sampai semenanjung selatan Papua Nugini (Iskandar, 2000).
2.      Crocodylus porosus
Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia dan dapat mencapai panjang tujuh meter. Buaya ini dibedakan dengan buaya yang lain berdasarkan sisik belakang kepalanya yang kecil ataupun tidak ada, sisik dorsalnya berlunas pendek berjumlah 16-17 baris dari depan ke belakang biasanya 6-8  baris.  Tubuhnya berwarna abu-abu atau hijau tua terutama pada yang dewasa pada sedangkan yang muda berwarna lebih kehijauan dengan bercak hitam, dan pada ekornya terdapat belang hitam dari bercak- bercak berwarna hitam (Iskandar, 2000).
Jantan dewasa biasanya berukuran 4-5 m sedangkan betinanya berukuran sekitar 3-3,5 m. Kulit cenderung berwarna hitam, coklat gelap atau bagian dorsal agak kekuningan. Bagian samping tubuh biasanya putih atau kekuningan. Tidak seperti Crocodylidae lain, sisik postoccipital yang lebar tidak ada pada spesies ini (Grzimek, 2003).
Saat bertelur, betina akan membuat sarang dari sampah tumbuhan, dan dedaunan. Buaya ini bertelur pada awal musim penghujan. Telur – telur ini akan terus dijaga oleh induk sampai menetas dan mereka dapat mencari makanan sendiri. Buaya jenis ini menempati habitat muara sungai. Kadang dijumpai di laut lepas. Makanan utamanya adalah ikan walaupun sering menyerang manusia dan babi hutan yang mendekati sungai untuk minum. Persebaran buaya ini hampir di seluruh perairan Indonesia (Iskandar, 2000).
3.      Crocodylus siamensis
Dibedakan dengan buaya yang lain berdasarkan sisik post occipital-nya yang berjumlah 2-4 buah. Moncongnya tidak berlunas tetapi terdapat lunas yang jelas di antara kedua matanya.. Panjang moncongnya satu setengah sampai satu tiga perempat kali lebarnya. Umumnya memiliki 3-4 buah sisik belakang kepala. Tubuhnya kecil dan hanya dapat mencapai panjang sekitar satu meter, berwarna hijau tua kecoklatan dan anakan berwarna lebih muda dengan  bercak- bercak pada punggung dan ekor. Belang hitam pada ekor umumnya tidak utuh. Buaya Air Tawar betina bertelur pada awal musim penghujan.
Buaya ini hidup pada pedalaman dengan air yang tawar, sungai atau rawa-rawa. Makanan utamanya adalah ikan. Jenis ini juga dikenal sebagai buaya Siam. Persebarannya meliputi Kalimantan Timur dan Jawa.
Klasifikasi ilmiah Genus Crocodylus, yaitu:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Superclass       : Tetrapoda
Class                : Reptilia
Subclass          : Diapsida
Order               : Crocodylia
Family             : Crocodylidae
Genus              : Crocodylus
Spesies : (Crocodylus novaeguineae, Crocodylus porosus, Crocodylus siamensis)
Alligator dan buaya merupakan 2 famili yang berbeda namun memiliki banyak kesamaan. Mereka memiliki kulit tebal yang terdiri atas banyak sisik dan lempengan. Keduanya sama-sama memiliki tubuh panjang dan empat kaki pendek. Mata, telinga, dan hidung berada di atas kepala, dan akan muncul di atas air ketika hewan ini mengapung. Namun, ada cara mudah untuk membedakan alligator dengan buaya. Salah satu cara yang paling jelas adalah bahwa alligator memiliki moncong bulat dan lebar, sementara kebanyakan buaya memiliki moncong panjang dan sempit (Pought at al., 1998).
Dikenal sebagai predator, alligator biasa memangsa ikan, mamalia kecil, dan burung. Tapi mereka kadang-kadang juga bisa membunuh mangsa besar seperti rusa atau sapi. Alligator tinggal di sepanjang tepi rawa, danau, dan sungai-sungai yang bergerak lambat. Ada dua jenis spesies alligator. Alligator Amerika tinggal di Amerika Serikat tenggara, sedangkan alligator China hidup di daerah Sungai Yangtze di China. Alligator jenis ini sudah hampir punah (Pought at al., 1998).
Alligator Amerika jantan panjang rata-ratanya sekitar 3,4 meter. Betina sedikit lebih kecil. Alligator Amerika muda berwarna hitam dengan garis-garis kuning di ekor, sedangkan yang dewasa berwarna kecoklatan. Alligator China biasanya tumbuh dengan panjang sekitar 1,5 meter. Mereka berwarna kehitaman dengan tanda kekuningan yang samar (Pought at al., 1998).
Alligator biasanya kawin selama musim semi. Betina membangun sarang dari lumpur dan rumput. Betina akan meletakkan 20 sampai 60 telur putih di sarang. Telur akan menetas setelah sekitar 65 hari. Alligator muda tinggal bersama ibu mereka selama kurang lebih setahun (Pought at al., 1998).
Klasifikasi ilmiah Genus Alligator, yaitu:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Class                : Reptilia
Order               : Crocodylia
Family             : Alligatoridae
Genus              : Alligator
Spesies : Alligator mississipiensis
                          Alligator sinensis
Caiman adalah  buaya  kecil  termasuk dalam sub-famili  Caimaninae  dari keluarga Alligatoridae. Caiman menghuni Amerika Tengah dan Selatan.  Sebagian besar satwa ini mencapai panjang hanya beberapa meter, meskipun satu spesies, caiman Hitam, dapat melebihi 4 meter. Beberapa spesies punah, termasuk Purussaurus, genus Miosen raksasa yang tumbuh sampai 12 meter dan Mourasuchus sama besar, yang memiliki moncong bebek seperti lebar.
Yacare caiman adalah spesies caiman yang ditemukan di pusat Amerika Selatan, termasuk timur laut Argentina, Uruguay timur Bolivia, pusat / barat Brasil, dan sungai-sungai Paraguay. Sekitar 10 juta individu Yacare Caiman ada dalam Pantanal Brasil, merupakan populasi terbesar buaya di dunia. Yacare caiman merupakan jenis  alligator kecil yang  berukuran sedang,  individu dewasa tumbuh sampai sekitar 2 atau 2,5 m panjang. Yacare Caiman yang berukuran  lebih kecil sering menjadi mangsa favorit dari jaguar dan Anaconda Kuning. Makanan utamanya terdiri dari ikan (terutama piranha) dan burung, dengan capybara sesekali diambil oleh individu  dewasa yang lebih besar.
Secara umum, semua spesies Caiman (pengecualian menjadi hitam besar caiman) secara serius tidak  merugikan manusia atau manusia  tidak memakannya. Habitat caiman yaitu terrestrial. Klasifikasi ilmiah Subfamili Caimaninae, yaitu:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Class                : Reptilia
Order               : Crocodylia
Family             : Alligatoridae

Subfamily        : Caimaninae (Caiman/Alligator kecil).

Referensi :
Carr, A.1977. The Reptil he life. Time Books inc Alexandria.
Grzimek, M. 2003. Reptiles. Animal Life Encyclopedia.
Halliday T dan Adler K. 1994. The Encyclopedia of Reptiles and Amphibians. New York: Facts on File Inc.
Iskandar, D. T. 2000. Kura-kura dan buaya Indonesia dan Papua Nugini. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, ITB.
Pough, F. H, et. al. 1998. Herpetology. Prentice-Hall,Inc. New Jersey. Pp. 37-131.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisys of Herpetology