Pemanfaatan Energi Alternatif dari Minyak Dedak Padi sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel yang potensial dengan Metode in-situ Dua Tahap

"Pemanfaatan Energi Alternatif dari Minyak Dedak Padi sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel yang potensial dengan Metode in-situ Dua Tahap"
 Mohammad Afifudin; Novi Amelia; Syarif Faturokhman Universitas Jenderal Soedirman 


Abstrak: Pengembangan energi alternatif seperti biodiesel adalah salah satu solusi terhadap eksploitasi energi yang tak dapat diperbaharui seperti minyak bumi. Namun, kendala utama produksi biodiesel secara massal ialah tingginya biaya produksi. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan penggunaan bahan baku murah, penyederhanaan proses produksi dan pemanfaatan produk samping. Salah satu bahan baku murah dan alternatif untuk biodiesel ialah minyak dedak padi. Dedak padi menjadi pilihan karena Indonesia merupakan penghasil gabah terbesar ketiga di dunia, memproduksi dedak sebanyak 3,5 juta ton per tahun. Pemanfaatan limbah padi di Indonesia sudah banyak dilakukan, sebagai pakan ternak, dan media penanaman jamur. Namun, masih sangat jarang dimanfaatkan untuk bahan baku biodiesel. Pembuatan biodiesel dari dedak padi dapat dilakukan dengan metode in-situ dua tahap yakni proses ekstraksi dan reaksi esterifikasi secara simultan. Kedua proses tersebut dapat menekan biaya produksi, karena suplai bahan baku melimpah dan penyederhanaan proses produksi. Untuk mendapatkan minyak dedak dilakukan proses ekstraksi dedak menggunakan methanol, selanjutnya pada proses esterifikasi minyak dedak ditambahkan katalis 𝐻2𝑆𝑂4 . Bila kadar air Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 14%, maka setiap penggilingan padi akan menghasilkan sekam 18- 20%, dedak 8-10% dan beras 47-60%. Dan diketahui produksi padi di Indonesia tahun 2006 sebesar 50 juta ton, maka dedak yang dihasilkan berkisar 5 juta ton. Suatu jumlah yang sangat berlimpah, potensi minyak dedak padi ini dapat menjadi potensi energi terbarukan sebagai biodiesel menjadi hal yang sangat menguntungkan di masa datang.

Kata Kuci: Energi Alternatif, Metode in-situ dua tahap, dan Minyak Dedak,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisys of Herpetology